Rabu, 03 Desember 2008

Semalam di Lembang

TugaS DARI pAK UCCCOKKK datang lagi, yaitu menceritakan pengalaman yang mengesankan!!! Aku bingung mau cerita tentang apa. Ya udah, yang paling aku inget waktu aku perpisahan kelas 6 di Lembang. Dan ternyata aku ceritainnya lumayan gugup dan dikasih nilai 80...... Gini ceritanya:

Tiba juga saat yang kami nanti-nantikan, perpisahan kelas 6 di Lembang, Aku dan teman-teman berangkat dari Jakarta tepat pukul 8 pagi dengan Bus Pariwisata dan sampai di penginapan waktu sholat zuhur. Rasa lelah terpaksa kami tahan karena kamar-kamar yang akan kami tempati belum selesai dibersihkan oleh petugas. Kami menuju mushola yang ada di halaman hotel untuk sholat zuhur berjamaah. Karena musholanya kecil, terpaksa hanya beberapa orang saja yang dapat sholat berjamaah sedangkan lainnya memutuskan untuk menundanya nanti di kamar. Selesai sholat, kami langsung menuju kamar masing-masing yang telah selesai dibersihkan.
Sambil menunggu waktu sholat ashar kami beristirahat sejenak di kamar masing-masing. Setelah itu kami berkumpul di pinggir kolam untuk mengikuti berbagai lomba. Banyak sekali lomba yang diadakan diantaranya lomba tarik tambang, lomba bakiak, dan lain-lain. Namun yang paling menarik adalah lomba mencari dan mengambil uang di dalam kolam. Oleh panitia uang dalam bentuk pecahan seratus ribu, limapuluh ribu, duappuluh ribu, sepuluh ribu, dan berbagai uang logam dimasukkan ke dalam plastik kemudian disebarkan ke dalam kolam. Kami semua diharuskan terjun ke dalam kolam untuk mencarinya. Karena masih berpakaian lengkap tentunya sulit untuk menyelam mengambil uang-uang tersebut. Itu yang terutama aku alami dan aku keluar kolam tanpa mendapatkan apapun kecuali kegembiraan dan pakaian yang basah kuyup. Kami langsung kembali ke dalam kamar untuk mandi dan sholat magrib.
Namun ada peristiwa menegangkan yang terjadi, tiga orang teman yang di kamar lain memaksa pindah ke kamarku karena mereka merasa ada yang aneh di kamar mereka. Mereka bercerita bahwa TV dan lampu yang ada di kamar mereka tiba-tiba saja mati. Karena takut mereka langsung memaksa tidur di kamar kami. Terpaksalah kamar yang tadinya hanya untuk 4-5 anak dipenuhi dengan 7 anak. Bisa dibayangkan bagaimana ramai dan kacaunya. Terutama waktu tiba saatnya mandi. Terpaksa kami mandi berdua-berdua supaya bisa mengikuti sholat magrib berjamaah.
Setelah sholat magrib, kami kembali berkumpul dipingir kolam untuk makan malam bersama sambil mengikuti acara pembagian hadiah-hadiah lomba dan pemberian penghargaan kepada siswa dan guru berprestasi. Nah, akhirnya tiba saat yang kami tunggu-tunggu yaitu acara api unggun. Walaupun kami kecewa karena acara api unggun tidak seperti apa yang ada dalam bayangan kami tetapi tetap rasanya luar biasa karena inilah saat terakhir aku dan sahabat-sahabatku dapat berkumpul bersama.
Tepat jam 11 malam seluruh acara selesai, kami kembali ke kamar untuk beristirahat. Sulit rasanya memejamkan mata walau badan terasa lelah. Akhirnya kami memutuskan untuk ngobrol sambil mengganggu teman-teman di kamar lainnya lewat telepon. Saking asyiknya, ada salah satu teman yang salah menekan nomor telepon dan akhirnya nyasar ke kamar guru pengawas. Kami sangat terkejut, untung saja, guru yang mengangkat adalah Ibu Tuti, guru kami yang baik dan sangat lucu. Ibu Tuti malah mengganggu kami dengan menyamar jadi orang lain. Tiba-tiba, sekitar pukul 12 malam terdengar suara orang berteriak keras sekali dari kamar sebelah. Karena taku kami langsung berteriak dan berlari keluar. Ternyata seluruh penghuni kamar juga sudah berlari ketakutan karena suara itu. Salah satu guru langsung menanyakan siapa yang berteriak, ternyata dua teman kami yang tertinggal di kamar yang seram itu. Seketika itu juga dua orang teman itu minta pindah ke kamar lain. Ibu guru langsung menyuruh kami masuk kamar dan tidur.
Esok harinya setelah sarapan pagi kami meninggalkan Lembang. Kami mampir di cihampelas untuk belanja di outlet-outlet. Kemudian setelah makan siang kami langsung menuju Jakarta. Di jalan sempat terjadi musibah karena salah satu bus terpaksa tidak dapat melanjutkan perjalanan karena koplingnya terbakar. Jadi terpaksa bus dan teman-teman yang ada di dalam bus berhenti untuk menunggu bus pengganti. Akhirnya kami sampai di Jakarta tepat pukul 7 malam sedangkan bus yang mogok baru sampai Jakarta pukul 11 malam. Sungguh melelahkan, namun kami semua merasa sangat gembira. Tidak mungkin kami lupakan ….. semalam di Lembang yang penuh kenangan.


Tengku Nadya Shafira 7 E

Tidak ada komentar: